Di kesempatan yang sama, Prof Abdul Kadir juga memaparkan alasan mengapa harga tes PCR baru dapat ditekan sekarang.
“Kenapa baru sekarang? Ini disebabkan oleh karena adanya penurunan daripada harga-harga reagen dan bahan habis pakai. Jadi, pada tahap awal, memang harga reagen yang kita beli itu kebanyakan harganya masih tinggi sehingga kita tetap mengacu pada harga tersebut,” jelasnya.
Dia menambahkan, tidak hanya menyesuaikan harga reagennya saja, tetapi juga barang medis habis pakai seperti masker, APD, dan sebagainya.
“Sekarang ini, itu sudah terjadi penurunan harga. Berdasarkan penurunan harga itu, kita lakukan perhitungan ulang maka didapatkan lah harga yang paling tinggi sekarang ini yaitu Rp495 ribu (untuk Jawa-Bali),” kata Prof Abdul Kadir.
(IND)