“Oleh karena itu, banyak pihak yang menyerukan dimulainya kembali inflasi dan harga komoditas, namun menurut kami hal tersebut belum terjadi,” tulis Algo Research.
Menurut Algo, perkiraan perlambatan ekonomi AS juga akan membebani prospek komoditas.
“Kecuali, kita melihat adanya pemulihan yang signifikan di China (sisi permintaan) atau keterlibatan langsung dalam konflik dengan Iran (sisi penawaran). Selanjutnya, kita belum melihat adanya penyesuaian harga pada harga komoditas lain seperti minyak dan ekspektasi suku bunga riil yang masih menjadi fokus pasar,” imbuh riset tersebut. (ADF)