IDXChannel - Upaya menekan impor beras terus dilakukan BUMN di sektor pangan. Produksi beras dalam negeri pun terus ditingkatkan.
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, Arief Prasetyo menyebut, impor beras merupakan alternatif terakhir pemerintah. Sebab, stok beras dalam negeri masih terpenuhi.
RNI sendiri sudah memproduksi 31 juta ton beras yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat.
"Impor (beras) itu alternatif terakhir, hari ini kita kelebihan beras. Bahwa produksi beras itu kita sudah 31 juta ton. Nantinya itu untuk kebutuhan," ujar Arif dalam konferensi pers, Kamis (19/8/2021).
Meski menjadi jalan terakhir, Arif tak mengelak bahwa ada jenis beras tertentu yang harus di supply dari negara lain. Langkah itu untuk memenuhi kebutuhan para pelaku bisnis seperti restoran dan hotel.