MoU tersebut di antaranya mencakup kerja sama bisnis hulu migas, penerapan peningkatan perolehan minyak tahap lanjut (enhanced oil recovery), pengembangan dan penerapan teknologi serta praktik terbaik untuk mengurangi dampak lingkungan di bidang energi, penyimpanan dan penangkapan karbon dan pengurangan gas suar bakar, serta bidang-bidang usaha yang disepakati BUMN dan swasta dari para pihak tanpa merugikan atau menyesuaikan dengan kontrak dan perjanjian yang ada.
Dengan payung perjanjian tersebut, PT Pertamina (Persero), sebagai BUMN RI di sektor energi, melalui PT Pertamina International Exploration & Production (PIEP) diharapkan bisa menjajaki peluang dalam mengakuisisi blok-blok migas baru di Venezuela.
Hal itu juga untuk menguatkan eksistensi PIEP, yang telah berinvestasi di Venezuela melalui perusahaan Maurel et Prom (M&P).
Sementara itu, Pedo Rafael Tellechea, yang juga menjabat Presiden Petroleos de Venezuela (PDVSA), menggarisbawahi bahwa perjanjian strategis itu akan meningkatkan prospek negara Amerika Selatan ini di pasar Asia.
Dubes RI untuk Venezuela Imam Edy Mulyono menekankan Venezuela merupakan mitra penting bagi Indonesia, sehingga tepat bagi Indonesia dan Venezuela memperkuat relasi di bidang energi. Apalagi, Venezuela memiliki potensi sumber daya energi minyak dan gas yang cukup besar.