IDXChannel - Penyaluran 2 miliar dosis vaksin Covid-19 melalui mekanisme Covax Facility ternyata mengalami kendala. Selain kelangkaan pasokan, larangan ekspor merupakan hambatan yang menyebabkan dosis-dosis tersebut belum bisa dikirim ke sejumlah negara.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan, mekanisme berbagi dosis atau dose-sharing ini merupakan bagian dari mekanisme multilateral jalur Covax Facility. Retno mengatakan, target Covax untuk menyalurkan 2 miliar dosis pada akhir tahun 2021 menghadapi kendala.
"Termasuk larangan ekspor, kelangkaan pasokan dibandingkan permintaan dan keterlambatan regulatory approval," kata Retno dalam konferensi pers virtual dikutip kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (10/9/2021).
Retno mengungkapkan, Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengharapkan komitmen dose sharing segera dipenuhi selambat-lambatnya akhir September ini.
"Covax pun baru saja mengeluarkan pernyataan serupa. Dose sharing diharapkan dapat dilakukan dalam skala lebih besar," ujar Retno.
Bahkan, Retno menyebutkan berdasarkan perkiraan survei, Covax hanya dapat mengirimkan 1,24 miliar dosis vaksin Covid-19. Namun, ini dapat dihindarkan bila produsen dan negara maju mau memprioritaskan Covax.
"Berdasarkan survei forecast terkini, Covax hanya akan dapat mengirimkan 1,24 miliar dosis pada 2021, kecuali jika ada urgent action oleh produsen dan negara maju unuk memprioritaskan Covax," tandas Retno. (TYO)