Pada pertemuan tersebut, Airlangga mengharapkan dukungan RRT dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia tahun ini. Terlebih di tengah tensi geopolitik yang meningkat berkenaan dengan konflik di Ukraina. Pengaruh konflik tersebut dalam pembahasan Forum G20 menjadi penting, terutama pada isu yang memiliki dampak terhadap ekonomi dunia terkait dengan energi, komoditi pangan, dan inflasi.
“Indonesia telah mengundang seluruh Kepala Negara/Kepala Pemerintahan G20 untuk hadir dan berharap Presiden RRT juga dapat hadir pada penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia,” ungkap Airlangga.
Selain itu, Airlangga juga membahas terkait program-program di bidang ekonomi, infrastruktur, pangan, nilai tambah industri, hilirisasi, dan metal yang memiliki kesamaan dengan China
“Saat ini China berupaya mengatasi kemiskinan. Pemerintah China tertarik untuk terlibat dalam investasi terutama perumahan di Kalimantan untuk industri,” ungkap Dubes Lu Kang.
Selain itu, Lu Kang juga menekankan agar industri tidak bersifat follow others, melainkan dapat mengembangkan gagasan-gagasan baru seperti pemanfaatan teknologi digital.