Airlangga menyambut baik adanya MoU kerja sama ekonomi digital dengan RRT karena hal tersebut sejalan dengan agenda utama dalam Presidensi G20 Indonesia.
Indonesia mengharapkan adanya alih teknologi untuk produktivitas komoditi pangan dalam rangka mendorong produksi pertanian di luar Jawa seperti di Kalimantan dan Bangka Belitung. Hal tersebut penting untuk meningkatkan cadangan pangan di tengah situasi saat ini.
Lu juga mensinyalir bahwa pembahasan isu geopolitik dalam acara G20 menjadi lebih dominan. Airlangga menjelaskan bahwa pembahasan tersebut bisa dilakukan secara terpisah dan Presidensi G20 Indonesia tidak berencana mengeluarkan keanggotaan satu negara pun karena dalam forum G20 tidak ada aturan seperti halnya pada forum-forum yang lain.
"Saya berharap Presidensi G20 Indonesia berjalan lancar dan hubungan kemitraan Indonesia dengan China dapat semakin kuat," pungkas Lu. (TYO)