Meskipun mata uang yang lebih lemah dapat membantu menarik modal dan membuat suatu negara lebih kompetitif dalam hal perdagangan, hal tersebut juga dapat meningkatkan inflasi dan mempersulit pelunasan utang.
“Devaluasi mata uang membuat sejumlah pasar ekuitas di kelompok negara emerging market dan frontier market dijauhi,” kata Hasnain Malik, ahli strategi di Tellimer yang berbasis di Dubai.
Menurut Malik, negara-negara yang berada dalam situasi tersebut di antaranya Argentina, Mesir, Ghana, Lebanon, Nigeria, Pakistan, Sri Lanka, dan Zimbabwe.
(WHY)