IDXChannel - Keuangan maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) sedang berdarah-darah, utang perusahaan tersebut sudah tembus Rp70 triliun dan terus bertambah Rp1 triliun setiap bulannya.
Pandemi covid-19 bukanlah faktor utama keuangan Garuda, banyak faktor lainnya yang membuat maskapai tersebut saat ini dalam ancaman kebangkrutan.
Seperti diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (3/6/2021).
Menurut Erick, mahalnnya sewa pesawat Garuda Indonesia dengan 36 perusahaan penyewaan pesawat menjadi biang kerok utama. Apalagi harga sewa pesawat ini dilakukan atas dasar kasus korupsi pada manajemen Garuda Indonesia dahulu.
"Ada lessor yang tidak ikutan dengan kasus itu, tetapi pada hari ini kemahalan karena ya kondisi (pandemi). Nah itu yang kita juga harus negosiasi ulang, nah beban terberat saya rasa itu," ujar Erick.