Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Pematang Siantar dan Tanjung sebesar 0,04%. "Berdasarkan komponen, komponen harga bergejolak memberikan andil sebesar 0,25% pada inflasi Juli secara month-to-month, dan kalau komoditas penyebab utamanya berasal dari cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit," jelasnya.
Komponen kedua adalah komponen harga yang diatur oleh pemerintah dengan andil sebesar 0,21%. Ini disebabkan karena kenaikan tarif angkatan udara, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, dan tarif listrik.
"Kenaikan tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga dan daya 3500 VA ke atas dan pelanggan pemerintah mulai 1 Juli 2022 menyebabkan andil inflasi tarif listrik sebesar 0,01%," tandas Margo.
Komponen ketiga berasal dari komponen inti yang memberikan andil sebesar 0,18%, dimana komoditas penyumbangnya adalah mobil, ikan segar, dan sewa rumah.
"Secara yoy, komponen harga bergejolak memberikan andil inflasi tertinggi sebesar 1,92%, penyebabnya karena kenaikan harga pada beberapa komoditas antara lain cabai merah, minyak goreng, dan bawang merah," pungkasnya.
(DES)