Belum lagi, menurutnya, perusahaan trem otonom saat ini merupakan badan usaha asing. Hal ini tentu akan memberikan dampak terhadap para pelaku usaha di sektor transportasi darat perkotaan untuk berebut pasar yang lebih ketat.
"Jadi lebih murah dengan bus, terserah mau bus listrik atau BBM. Operator eksisting masih bisa menjadi operator baru. Kalau diadakan trem otonom, operator lokal tidak bisa menjadi operator TO," ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, trem otonom merupakan salah satu inovasi pada moda transit yang menggabungkan karakteristik kereta (LRT) dan bus (BRT). Sumber daya yang berasal dari listrik juga membuat trem otonom lebih ramah lingkungan jika dibandingkan bus diesel konvensional.
"Trem otonom juga dapat menjadi moda alternatif yang dapat menangani karakteristik kereta yang kurang menguntungkan, disrupsi, dan pembiayaan," ujar dia.