Menjadi pertanyaan sekarang, kenapa varian Delta membahayakan anak-anak? Dokter Wita Prominensa, MARS., Sp.PK, seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik di Primaya Hospital Pasar Kemis, menjelaskan bahwa kelompok usia anak sangat rentan dengan varian baru dibandingkan dewasa.
"Hal tersebut terkait dengan mekanisme perlindungan kekebalan silang yang disebabkan coronavirus di mana yang awalnya kategori anak lebih terlindung justru kini menjadi kurang terproteksi terhadap varian baru (increased susceptibility in children)," katanya di keterangan resmi.
Ia melanjutkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari varian Delta ini, termasuk soal transmisi virus, derajat keparahan, peluang re-infeksi, dan efektivitas vaksin. Jadi, kemampuan transmisi varian ini menjadi 20 persen lebih progresif menular lebih cepat.
"Median interval untuk transmisi atau penularan varian Delta dan Alpha adalah 4 hari. Masa inkubasi SARS-CoV2 (antara eksposur virus hingga terjadi gejala) rata – rata 5 – 6 hari, namun dapat juga selama 14 hari tergantung dari faktor tubuh merespon virulensi," papar dr Wita.
Pemeriksaan RT-PCR sendiri, kata dr Wita, dapat mendeteksi virus 1 hingga 3 hari sebelum gejala. Untuk itu, perlu pencegahan yang maksimal sekarang ini termasuk menggunakan masker yang tepat dan benar, dan yang terpenting tidak membiarkan anak-anak keluar rumah jika tidak darurat. (NDA)