"Minyak goreng sawit dipengaruhi oleh komoditas sejenis seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari yang saat ini harganya sangat mahal. Ketiga komoditas ini harus menjaga gap harga karena nanti efeknya terhadap permintaan minyak nabati itu sendiri," tuturnya.
Harga minyak goreng masih terpantau naik dalam beberapa minggu terakhir. Kenaikan dipicu oleh naiknya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Sepanjang tahun 2021, harga rata-rata CPO di atas USD1.000 per metrik ton, bahkan mencapai puncak tertinggi yaitu USD1.390 per metrik ton pada Oktober lalu.
Meski Indonesia merupakan penghasil sawit terbesar di dunia, namun harga ditentukan oleh mekanisme pasar dunia. Apabila terjadi kenaikan harga CPO internasional maka harga dalam negeri juga akan ikut terkerek. (TYO)