IDXChannel - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menjelaskan, berdasarkan data Senin (11/4) Dinkes DKI mencatat jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini turun sejumlah 345 kasus.
"Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 4.297 (orang yang masih dirawat/isolasi)," kata Dwi dalam keterangannya dikutip, Selasa (12/4/2022).
"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron. Upaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi COVID-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," lanjut dia.
Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 8.695 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 7.261 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 312 positif dan 6.949 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 15.598 orang dites, dengan hasil 106 positif dan 15.492 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.224.308 dengan tingkat kesembuhan 98,4%, dan total 15.224 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%," ujarnya.
Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 70.094 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 985.968 per sejuta penduduk," paparnya.
Lebih lanjut, Dinkes menyebut bahwa angka positivity rate masih diatas standar dari organisasi kesehatan dunia (WHO).
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 5,3%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,9%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," tuturnya.
(SAN)