IDXChannel - Ekonom sekaligus Direktur CELIOS Bhima Yudhistira menilai kenaikan suku bunga Fed cenderung berdampak negatif terhadap ekonomi Indonesia.
Terutama pada pergerakan rupiah serta tambahan beban biaya pinjaman korporasi dan pemerintah khususnya pinjaman valas.
"Rupiah bisa melemah konsisten hingga level 15.500-15.600 dalam waktu dekat terlebih Bank Indonesia (BI) belum ikut naikkan suku bunga acuan," ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Efek lainnya, bunga utang pemerintah makin mahal dan perusahaan yang sudah overleverage juga terkena imbas naiknya biaya pinjaman.
"Perbankan di dalam negeri mungkin masih diuntungkan karena NIM cukup lebar. Laba bank tetap gemuk," ucap Bhima.
