Tapi, ini berujung pada perusahaan banyak yang melakukan restrukturisasi pinjaman karena utang makin mahal dan tentu mengganggu langkah ekspansi.
"Jika BI menahan suku bunga aset berbasis bunga seperti surat utang denominasi rupiah menjadi kurang menarik. Ini akan picu pergeseran minat investasi asing," ungkap Bhima.
Sementara dampak ke IHSG justru negatif dalam jangka panjang karena risiko investasi di portofolio saham jadi meningkat kalau BI tidak buru-buru menyamakan kenaikan suku bunga Fed. "IHSG naik temporer karena musim bagi-bagi dividen saja," tandasnya.
(DES)