Menurutnya ketiga perusahaan yang sudah siap untuk merealisasikan Investasi tersebut saat ini sudah mengantongi surat izin prinsip pelaksanaan.
"Ada beberapa antrean lagi [investasi masuk] tetapi belum kita umumkan kalau tidak ada surat izin prinsip pelaksanaan," lanjutnya.
Menurutnya pada pembangunan tahap awal ini yang menjadi prioritas dalam pembangunan adalah perumahan untuk para ASN, akses air minum, kelistrikan, telekomunikasi, pengolahan limbah dan transportasi.
Adapun saat ini investasi Rp41 triliun tersebut berada dibawah Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Sebab saat ini Badan Otorita belum PJPK sendiri.
"Total investasi saat ini Rp41 triliun, sekarang dari APBN saja kan Rp26 triliun ini sudah hampir 2 kali lipat, jadi market confident itu sangat baik," pungkasnya.
(SLF)