IDXChannel - Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mencatat occupancy rate Kawasan The Nusa Dua terjaga di posisi 83,16 persen. Persentase ini tercatat hingga kuartal III/2023. Adapun tingkat hunian rata-rata The Nusa Dua pada kuartal III/2023 tumbuh 26,38 persen dibandingkan periode yang sama 2022.
General Manager The Nusa Dua I Gusti Ngurah, Ardita mengatakan, tingkat hunian kawasan The Nusa Dua sepanjang Juli – September tahun ini secara berturut-turut mencapai 84,05 persen, 83,37 persen dan 82,06 persen atau rata-rata mencapai 83,16 persen dengan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 287.181 orang.
Angka tersebut meningkat dibanding tingkat hunian periode yang sama tahun lalu berturut-turut sebesar 65,37 persen, 66,59 persen, dan 65,44 persen atau rata-rata 65,80 persen, dengan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 190.906 orang.
"Selama tiga bulan terakhir, The Nusa Dua telah berhasil mencatat tingkat hunian rata-rata di atas 80 persen, hampir sama dengan capaian okupansi pada periode yang sama di tahun 2019," ujar Ardita, Selasa (24/10/2023).
Menurutnya, persentase tersebut menunjukkan mulai stabilnya tingkat hunian, jika dibandingkan dengan pencapaian tingkat hunian kuarta III pada 2019 atau masa sebelum pandemi yang berada di posisi 84,48 persen dengan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 258.193 orang.
Sedangkan kunjungan wisatawan yang didominasi oleh wisatawan asing tumbuh sebesar 50,43 persen dibanding 2022 dan mencapai 11,23 persen dibanding 2019.
Ardita menyebut Daerah Tujuan Wisata (DTW) Water Blow Peninsula yang merupakan salah satu spot wisata alam di The Nusa Dua, pada periode Juli – September 2023 mencatatkan kunjungan wisatawan mencapai 21.909 pengunjung, meningkat 28,63 persen dari kunjungan tahun 2022 mencapai 17.032 orang.
"Kami bersyukur dapat kembali melihat pertumbuhan positif tingkat hunian kawasan The Nusa Dua yang kami kelola. Tingkat hunian rata-rata selama triwulan III ini menunjukkan angka yang menggembirakan dan cukup stabil, sesuai target kami," bebernya.
Ardita memastikan kegiatan kepariwisataan di Bali pasca pandemi COVID-19 sudah pulih, khususnya kawasan The Nusa Dua. Pertumbuhan positif tingkat hunian dipengaruhi oleh peningkatan frekuensi penyelenggaraan Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) tingkat nasional dan internasional serta kegiatan kepariwisataan lainnya di Bali dan khususnya di kawasan The Nusa Dua.
(SLF)