IDXChannel - Pemerintah Inggris mempercepat pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir skala besar yang baru, dengan memperkenalkan kerangka waktu yang mengharuskan keputusan investasi setiap lima tahun dari 2030 hingga 2044.
Melansir Reuters, Jumat (12/1/2024), Inggris juga akan mengeksplorasi potensi pembangkit listrik tenaga nuklir skala besar yang baru dengan target hingga 24 GW.
Angka tersebut naik signifikan dari 6 GW saat ini sehingga dapat memenuhi sekitar seperempat perkiraan kebutuhan listrik negara tersebut.
Untuk membantu mencapai hal ini, pemerintah ingin mengambil keputusan investasi untuk menghasilkan 3-7 GW pembangkit listrik tenaga nuklir baru setiap lima tahun dari 2030-2044 dan mengembangkan peraturan baru untuk mempercepat penerapan pembangkit listrik baru.
Porsi energi nuklir dalam pembangkitan listrik di Inggris telah turun menjadi sekitar 15% dari 27% pada era 1990an karena pembangkit-pembangkit listrik tua telah dinonaktifkan dan pembangunan pembangkit listrik membutuhkan waktu yang lama.
Sebagian besar armada nuklir Inggris mendekati akhir masa pakai yang dijadwalkan, meskipun EDF Energy mengatakan pihaknya bertujuan untuk memperpanjang umur reaktornya.
Pembangkit listrik baru EDF Energy yang berkapasitas 3,2 GW di Hinkley Point C di barat daya Inggris diperkirakan baru akan beroperasi setidaknya pada 2027. Pembangkit listrik berkapasitas 3,2 GW lainnya yang direncanakan - Sizewell C di tenggara Inggris - belum memiliki keputusan investasi akhir (FID).
Pemerintah dan pengembang EDF Energy memulai proses tahun lalu untuk memasukkan investasi ekuitas swasta ke dalam proyek tersebut. Namun, EDF mengatakan model komersial yang berkelanjutan diperlukan untuk keputusan investasi akhir.
"Kami berkomitmen untuk menjajaki proyek reaktor skala besar lebih lanjut di luar Sizewell C. Kami akan menetapkan jadwal dan proses pada akhir Parlemen ini, sesuai dengan FID Sizewell C," ujar departemen keamanan energi dalam pernyataannya.
