sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Alasan Inflasi di Inggris Paling Tinggi Dibandingkan AS dan Zona Euro

Economics editor
21/12/2023 17:55 WIB
Tingkat inflasi di Inggris telah turun ke level terendah dalam lebih dari dua tahun.
Ini Alasan Inflasi di Inggris Paling Tinggi Dibandingkan AS dan Zona Euro. Foto: MNC Media.
Ini Alasan Inflasi di Inggris Paling Tinggi Dibandingkan AS dan Zona Euro. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Tingkat inflasi di Inggris telah turun ke level terendah dalam lebih dari dua tahun. Namun, biaya hidup masih meningkat lebih cepat dibandingkan di sebagian besar negara maju di dunia.

Harga-harga naik sebesar 3,9% pada tahun berjalan hingga November 2023, berbeda dengan Amerika Serikat dan zona euro di mana inflasi telah menurun masing-masing menjadi 2,1% dan 2,4%.

Inflasi secara keseluruhan, yang merupakan tingkat kenaikan harga, telah menurun di seluruh dunia. Namun, butuh waktu lebih lama untuk mereda di Inggris karena beberapa faktor.

"Hal ini salah satunya karena Inggris harus mengimpor lebih banyak bahan pangan dibandingkan negara-negara Eropa lainnya," ujar kepala ekonom di Kantor Statistik Nasional (ONS),  Grant Fitzner, dilansir dari BBC, Kamis (21/12/2023).

Harga impor naik jauh lebih tinggi dibandingkan harga pangan dalam negeri, itulah salah satu alasan mengapa harga pangan selalu tinggi di Inggris.

"Jika Anda membandingkan tingkat inflasi umum dengan sebagian besar negara-negara Eropa, kami sedikit lebih tinggi, namun jika Anda melihat harga pangan, harganya jauh lebih tinggi," imbuhnya. 

Kepala analisis keuangan di perusahaan investasi AJ Bell, Danni Hewson, sependapat dengan hal tersebut.

"Inggris mengimpor sekitar 50% makanannya, yang berarti menambah biaya transportasi tambahan, dan selain itu, biaya yang terkait dengan birokrasi Brexit untuk apa pun yang berasal dari UE," tuturnya. 

Supermarket di Inggris juga cenderung menyetujui kontrak jangka panjang dengan pemasok dan produsen.

Hal ini berarti pedagang grosir terjebak dalam kontrak dengan harga yang lebih tinggi, sementara pedagang di Eropa bisa menyetujui penawaran yang lebih murah lebih cepat. Hal ini juga menyebabkan kekurangan beberapa barang di rak-rak toko di Inggris.

Inflasi harga pangan yang membandel telah menjadi salah satu masalah utama yang menggerogoti anggaran rumah tangga dalam satu tahun terakhir.

Angka ini mencapai titik tertinggi dalam 45 tahun pada November 2022 dan meskipun angka tersebut telah menurun, penurunannya lebih lambat dibandingkan di negara-negara seperti Jerman, Italia, dan Amerika Serikat.

Angka resmi terbaru menunjukkan inflasi pangan di Inggris sebesar 9,2% pada November 2023, dibandingkan dengan 7,9% di Prancis, dan 6,1% di Italia dan Jerman. Harga pangan AS hanya naik 1,6% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. 

Selain pangan, Inggris lebih rentan terhadap guncangan harga energi. Britania Raya bukan satu-satunya negara yang terkena dampak kenaikan harga energi global, yang menyebabkan tagihan listrik yang lebih tinggi bagi dunia usaha dan rumah tangga. 

Namun, para analis mengatakan Inggris lebih rentan terhadap lonjakan harga, terutama dalam hal gas.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement