"Proyek-proyek itu bisa tertunda karena kedatangan dari peralatan. Jadi Peralatan yang diperlukan bisa terganggu kehadirannya karena kegiatan di pelabuhan luar negeri yang terganggu, jadi pengiriman barang terkait dengan proyek itu terganggu, terlambat beberapa bulan," katanya.
Adapun proyek Holding BUMN Pertambangan yang tercatat molor adalah modernisasi tungku (pot upgrading). Konstruksi proyek ini bertujuan meningkatkan kapasitas sekaligus menekan ongkos listrik fasilitas peleburan aluminium milik perseroan.
Kemudian, smelter grade Alumina di Kalimantan Barat. Proyek tersebut merupakan kerja sama antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Dimana, perseroan menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit dari IUP milik ANTM dengan pabrik peleburan aluminium milik Inalum
"Kalau kita lihat sekarang pergerakan masih dibatasi, kami berharap mungkin bulan September (2021) mungkin sudah bisa ada pergerakan orang yang lebih bebas, dalam arti kausa Covid sudah menurun, kalau belum menurun itu konsekuensi logis aja dari kebijakan yang ada untuk kebaikan bersama jangka panjang dan kami ikuti, dan itu tidak masalah," ungkap dia. (TIA)