Sementara itu, pendapatan negara ditarget pada rentang 12,30 persen-12,36 persen dari PDB. Sementara belanja negara dipatok pada rentang 14,59 persen-15,18 persen dari PDB.
Kemudian, rasio utang diproyeksikan akan terkendali dalam batas terkelola pada kisaran 37,98-38,71 persen dari PDB.
Lebih lanjut, untuk pertumbuhan ekonomi, pemerintah menargetkan berada pada kisaran 5,1 persen-5,5 persen pada RAPBN 2025. Lalu, imbal hasil yield Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun diperkirakan akan berada pada kisaran 6,9 persen-7,3 persen
Dalam asumsi makro 2025, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan berada pada kisaran Rp15.300-Rp16.000 per USD. Inflasi pada 2025 diperkirakan akan dapat dikendalikan di kisaran 1,5 persen-3,5 persen.
Untuk harga minyak mentah Indonesia (ICP), pemerintah memproyeksikan berada pada USD75-USD85 per barel dan lifting minyak bumi, pemerintah menargetkan berada pada 580.000-601.000 barel per hari. Sementara itu, lifting gas berada pada 1.004.000-1.047.000 barel setara minyak per hari.