Jalan tol tersebut akan memberikan kemudahan akses barang dan jasa ke Pelabuhan Internasional Bitung yang merupakan salah satu dari pintu ekspor impor bagi kawasan Indonesia bagian timur. Ruas tol sepanjang 40 km tersebut rampung maka akan memangkas waktu tempuh Manado – Bitung dari waktu tempuh rata-rata 1,5 jam menjadi setengah jam.
Jalan tol ini terintegrasi dengan kawasan industri dan pariwisata sehingga akses lebih mudah dijangkau. Biaya logistik dari Pelabuhan Bitung dapat ditekan, agar kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung juga dapat lebih maju.
Kawasan pariwisata juga akan semakin mudah dijangkau. Sehingga diharapkan pariwisata di Sulut berkembang lebih baik setelah berakhirnya pandemi COVID-19.
Tol Manado-Bitung dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi total Rp 5,12 triliun, dimana konstruksi pada ruas Manado – Airmadidi sepanjang 15 km didanai oleh APBN, sedangkan ruas Airmadidi – Bitung sepanjang 25 km dilaksanakan oleh BUJT PT Jasa Marga Manado – Bitung.
Saat ini Seksi 2B Danowudu-Bitung progres konstruksinya sudah 96.04% dengan pekerjaan yang tersisa berupa pengecoran deckslab Jembatan Ranowulu, erection girder pada beberapa lokasi overpass serta beberapa pekerjaan minor lainnya seperti pekerjaan saluran, pasangan batu bronjong sabodam, pekerjaan jalan akses Maramis & RA Kartini, serta pekerjaan pengaspalan Tapper di simpang sebidang Bitung dan Jembatan Maramis.