IDXChannel - Elemen buruh di Sumatra Utara akan menggelar aksi turun ke jalan untuk menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Aksi protes itu akan dilakukan pada Selasa, 6 September 2022.
Aksi besar-besaran ini rencananya juga akan melibatkan elemen rakyat lainnya seperti petani, nelayan, dan rakyat miskin kota dengan sasaran demonstrasi di depan Kantor Gubernur dan DPRD Sumatera Utara.
Ketua Exco Partai Buruh Sumatera Utara, Willy Agus Utomo, mengatakan sekitar seribu orang masa buruh dan elemen rakyat akan turun dalam aksi tersebut.
"Kami akan mengerahkan ribuan massa buruh dan rakyat Sumut, kami sangat kecewa pemerintah tidak punya hati nurani jika benar menaikan harga BBM Pertalite Rp10 ribu. Kebijakan tersebut sangat memskinkan rakyat Indonesia, kami tegas menolak," tegas Willy, Kamis (1/09/2022).
Willy yang juga Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sumatera Utara itu mengungkapkan bahwa rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dapat mengancam kehidupan para buruh dan pekerja, yang hanya mendapat kenaikan gaji 1% setiap tahunnya.
Tahun ini pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan hanya menaikkan upah minimum sebesar 1,09 persen. Untuk 2023, kenaikan upah diprediksi sama dengan 2022 yang mengacu pada Pasal 26 PP No. 36/2021.
"Apabila harga BBM dipaksa naik akan memicu peningkatan inflasi dan berujung pada terpukulnya daya beli masyarakat terutama rakyat kecil seperti buruh, petani, dan nelayan," ungkap Willy
Sebagai gambaran, bila dengan uang Rp1.000 rupiah dapat membeli tiga jenis makanan, dengan kenaikan tersebut akan menekan daya beli sehingga rakyat kecil hanya mampu membeli satu jenis makanan dengan jumlah uang tersebut.
Willy juga menambahkan kenaikan harga energi tersebut juga bakal menekan produktivitas pabrik atau perusahaan, sehingga dikhawatirkan akan berujung pada efisiensi dan pemutusan hubungan kerja (PHK).