IDXChannel – PT Angkasa Pura (AP) I membukukan laba bersih Rp802 miliar hingga triwulan III-2023. Capaian tersebut berkat pemulihan trafik penumpang sepanjang periode tersebut.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan jumlah ini mengalami peningkatan 172 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.
Faik Fahmi mengatakan kinerja keuangan dan operasional perusahaan sampai dengan triwulan III-2023 cenderung meningkat signifikan karena didorong oleh pemulihan trafik penumpang sepanjang periode tersebut.
Berdasarkan data AP I, laba bersih perusahaan di triwulan III-2023 diperoleh karena meningkatnya pendapatan usaha perusahaan yang mencapai Rp6,82 triliun, naik 73 persen dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar Rp3,94 triliun.
Kemudian, perolehan laba bersih yang melesat hingga September 2023 juga didukung upaya perusahaan dalam mengoptimalisasi implementasi transformasi yang berkelanjutan.
"Kami sangat bersyukur sekaligus bangga karena upaya perusahaan untuk terus mengoptimalkan implementasi transformasi telah membuahkan hasil nyata, yakni kinerja operasional dan keuangan yang terus mengalami peningkatan, serta berbagai apresiasi dari berbagai lembaga prestisius dunia seperti ACI," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (20/10/2023).
Berdasarkan data AP I, kinerja keuangan yang meroket ditopang peningkatan trafik penumpang di seluruh bandara yang dikelola API yang mencapai 51,79 juta penumpang hingga September 2023.
Menurut Faik, peningkatan trafik di bandara yang dikelola AP I tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang mendukung industri aviasi seperti pembukaan pembatasan rute internasional.
Kemudian, implementasi empat pilar transformasi yang secara konsisten dilakukan sejak 2022 yakni business turnaround, organization and culture, financial restructuring, dan digitalization, berdampak positif terhadap percepatan pemulihan kinerja AP i.
Hal ini ditunjukkan dengan EBITDA hingga triwulan III-2023 mencapai Rp3,19 triliun yang meningkat hampir 3 kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu dengan EBITDA margin 47 persen.