IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, transformasi digital mampu menjadi enabler bagi terciptanya efisiensi input untuk mendukung produktivitas tinggi pada berbagai sektor ekonomi dan bisnis.
Hal itu dilatarbelakangi kondisi bahwa pada tahun lalu sekitar 40% atau mencapai USD77 miliar dari nilai total transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia. Pada 2025, nilai tersebut diprediksi akan meningkat dua kali lipat menjadi USD130 miliar, dan terus akan meningkat hingga mencapai sekitar USD360 miliar di 2030.
“Ke depan, potensi dan peluang ekonomi digital Indonesia semakin terbuka lebar. Apalagi Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang sebagian besar dalam usia produktif (bonus demografi), serta tingkat penetrasi internet kita mencapai 76,8%,” jelas Airlangga dalam virtual keynote speech pada Peluncuran Laporan East Ventures – Digital Competitiveness Index 2023, di Jakarta, Rabu (5/4/2023).
Laporan East Ventures – Digital Competitiveness Index 2023 yang mengangkat tema Keadilan Digital bagi Seluruh Rakyat Indonesia menekankan aspek fundamental yaitu inklusivitas dari ekonomi digital. Dalam hal ini, pemerintah menjalankan beberapa strategi untuk mewujudkan inklusivitas tersebut.
Pertama dengan meningkatkan aksesibilitas melalui pengembangan sarana dan prasarana digital guna mengurangi kesenjangan digital di masyarakat. Kedua, meningkatkan keterampilan digital melalui program pelatihan dan pendidikan di bidang teknologi digital, seperti Program Kartu Pra Kerja dan Digital Talent Scholarship.