sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Trump Ancam Tarif, Harga Minyak Rontok ke Level Terendah 5 Bulan

Economics editor TIM RISET IDX CHANNEL
11/10/2025 11:15 WIB
Harga minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat turun lebih dari 3 persen, pada Jumat (10/10/2025).
Trump Ancam Tarif, Harga Minyak Rontok ke Level Terendah 5 Bulan. (Foto: Freepik)
Trump Ancam Tarif, Harga Minyak Rontok ke Level Terendah 5 Bulan. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat turun lebih dari 3 persen, pada Jumat (10/10/2025).

Tekanan ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif terhadap China, yang menimbulkan kekhawatiran terhadap prospek permintaan di pasar yang sudah kelebihan pasokan.

“Penurunan tajam ini dipicu oleh pergeseran pasar ke mode risk-off setelah unggahan Trump yang mengancam tarif terhadap barang-barang China,” ujar analis UBS, Giovanni Staunovo, dikutip Reuters.

Harga minyak mentah Brent ditutup di USD62,73 per barel, turun 3,82 persen, level terendah sejak 5 Mei. Sementara itu, minyak mentah WTI AS berakhir di USD58,90 per barel, merosot 4,24 persen, terendah sejak awal Mei.

Secara mingguan, keduanya mencatat penurunan masing-masing sebesar 2,8 persen dan 3,3 persen

“Hari ini [Jumat] merupakan puncak dari berbagai faktor, dan ancaman Trump untuk menaikkan tarif besar-besaran terhadap China hanyalah yang terbaru,” kata Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow.

Ia menambahkan, peningkatan produksi dari OPEC, tambahan output dari Amerika Utara dan Selatan, serta berkurangnya risiko geopolitik setelah kesepakatan gencatan senjata Gaza, semuanya menjadi faktor yang mempertebal dampak dari pengumuman Trump pagi ini mengenai tarif terhadap China.

Trump sebelumnya dijadwalkan bertemu Presiden China Xi Jinping dalam waktu sekitar tiga minggu di Korea Selatan.

Namun, ia melontarkan keluhan di media sosial mengenai rencana China yang ia nilai “menyandera ekonomi global,” menyusul ekspansi besar kontrol ekspor unsur tanah jarang oleh China pada Kamis. China saat ini mendominasi pasar unsur tersebut yang penting bagi industri teknologi.

Selain mengancam membatalkan pertemuan dengan Xi, Trump juga menyatakan kemungkinan memberlakukan kenaikan tarif besar terhadap produk China.

Israel dan kelompok militan Hamas menandatangani perjanjian gencatan senjata pada Kamis, sebagai tahap awal dari upaya Trump untuk mengakhiri perang di Gaza.

Berdasarkan kesepakatan yang disahkan pemerintah Israel pada Jumat, pertempuran akan dihentikan, Israel akan menarik sebagian pasukannya dari Gaza, dan Hamas akan membebaskan seluruh sandera yang tersisa dengan imbalan ratusan tahanan Palestina yang ditahan Israel.

Sejak 2023, sejumlah kapal telah diserang oleh kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman. Mereka menargetkan kapal-kapal yang dianggap terkait dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.

Analis ANZ Daniel Hynes mengatakan, kesepakatan gencatan senjata Gaza menggeser fokus pasar kembali pada potensi kelebihan pasokan minyak, seiring OPEC melanjutkan pelonggaran pemangkasan produksi.

Kenaikan produksi OPEC+ untuk November yang lebih kecil dari perkiraan sedikit meredakan kekhawatiran terkait kelebihan pasokan tersebut.

“Ekspektasi pasar terhadap lonjakan tajam pasokan minyak belum benar-benar tercermin dalam penurunan harga yang signifikan,” tulis analis BMI dalam catatan pada Jumat.

Investor juga mencemaskan kemungkinan dampak negatif dari penutupan pemerintahan AS yang berkepanjangan terhadap perekonomian, yang berpotensi menekan permintaan minyak di negara konsumen terbesar dunia itu. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement