IDXChannel – Presiden AS Donald Trump menginginkan agar anggaran negara itu dipangkas sebesar USD163 miliar (sekira Rp2.686,78 triliun). Usulan tersebut bakal mengurangi belanja untuk pendidikan, perumahan, dan penelitian medis di AS tahun depan secara signifikan.
Pada saat yang sama, Trump bakal meningkatkan pengeluaran untuk pertahanan dan keamanan di perbatasan AS. Gedung Putih menyatakan, pos belanja keamanan dalam negeri yang mereka usulkan untuk 2026 akan dinaikkan hampir 65 persen dari besaran yang ditetapkan untuk 2025. Kebijakan itu sejalan dengan misi Trump untuk menindak tegas para imigran ilegal.
Dalam pernyataannya, Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB) Gedung Putih mengungkapkan, anggaran diskresioner nonpertahanan akan dipotong sebesar 23 persen ke level terendah sejak 2017. Usulan itu juga akan memangkas lebih dari USD2 miliar dari dana pajak yang dihimpun oleh Dinas Pendapatan AS (IRS). Sementara anggaran untuk Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) akan dikurangi lebih dari 40 persen.
Sejak kembali ke Gedung Putih, Trump berupaya memenuhi janjinya untuk meningkatkan anggaran keamanan perbatasan sekaligus memangkas birokrasi federal. Namun, Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat mengecam rencana pemotongan anggaran dalam negeri itu dan menyebutnya sebagai hal yang terlalu berat. Sementara beberapa anggota Partai Republik menyerukan peningkatan anggaran pertahanan dan bidang lainnya.
"Pada momen kritis ini, kita membutuhkan anggaran bersejarah, (yakni) anggaran yang mengakhiri pendanaan kemunduran kita, mengutamakan rakyat Amerika, dan memberikan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi militer dan keamanan dalam negeri kita," kata Direktur OMB, Russ Vought, dalam pernyataan tersebut.