Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif impor tinggi untuk berbagai produk rumah tangga, termasuk lemari dapur dan sejumlah produk furnitur lainnya.
“Kami akan mengenakan tarif 50 persen untuk semua lemari dapur, meja rias kamar mandi, dan produk terkait, mulai 1 Oktober 2025," kata Trump di platform media sosial Truth Social, dilansir dari CNN pada Jumat (26/9/2025).
"Selain itu, kami akan mengenakan tarif 30 persen untuk furnitur berlapis kain,” ujarnya.
Berbagai tarif yang diberlakukan Trump telah meningkatkan harga furnitur secara signifikan di AS selama setahun terakhir. Secara keseluruhan, harga furnitur bulan lalu 4,7 persen lebih mahal dibandingkan Agustus 2024.
Kenaikan harga furnitur ruang tamu dan ruang makan lebih tinggi dari rata-rata, naik 9,5 persen selama 12 bulan terakhir.
Harga furnitur melonjak karena Trump menaikkan tarif untuk China dan Vietnam, dua sumber utama furnitur impor. Kedua negara mengekspor furnitur dan produk terkait senilai USD12 miliar tahun lalu.
“Alasannya adalah banjir produk-produk ini ke Amerika Serikat dalam skala besar,” kata Trump.
“Ini adalah praktik yang sangat tidak adil, tetapi kita harus melindungi, demi keamanan nasional dan alasan lainnya, sektor manufaktur kita," katanya.
Di saat yang sama, Trump juga mengumumkan tarif 25 persen untuk truk industri yang diimpor ke AS.
"Untuk melindungi produsen truk industri kita yang hebat dari persaingan luar yang tidak adil, mulai 1 Oktober 2025, saya akan mengenakan tarif 25 persen untuk semua truk berat (besar!) yang diproduksi di belahan dunia lain," kata Trump.
Tarif sebelumnya yang diberlakukan Trump — termasuk tarif 50 persen untuk baja, aluminium, dan tembaga — telah meningkatkan biaya secara signifikan bagi produsen truk AS. Truk buatan luar negeri, termasuk yang dibuat oleh Daimler Truck dan International Motors dari Jerman, biasanya diproduksi di Meksiko dan diimpor bebas tarif karena perjanjian perdagangan bebas AS-Meksiko-Kanada — asalkan sekitar dua pertiga suku cadang truk tersebut dibuat di Amerika Utara.
Namun, belum jelas apakah tarif 25 persen ini akan berlaku untuk semua truk tugas berat atau hanya yang tidak mematuhi Perjanjian AS-Meksiko-Kanada.
(Wahyu Dwi Anggoro)
