Kenaikan persentase penduduk miskin pada periode September 2013 dan Maret 2015 dipicu kenaikan harga barang kebutuhan pokok akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak. "Sementara itu, kenaikan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2020 dan September 2020 akibat pandemi COVID-19," imbuh Dadang.
Beberapa faktoryang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode Maret 2021-September 2021 antara lain adalah daya beli petani yang cukup baik. Pada sektor pertanian meskipun pertumbuhan produksi padi September terhadap Maret 2021 turun sebesar 77,10 persen. Namun dari sisi Nilai Tukar tPetani (NTP) September 2021 lebih tinggi (100,58) dibandingkan Maret 2021 (99,19).
Kemudian perbaikan kualitas tenaga kerja. Meskipun TPT meningkat dari 5,17 persen pada Februari 2021 menjadi 5,74 persen pada Agustus 2021, namun terjadi penurunan tingkat setengah pengangguran di Jatim dari 8,54 persen (Februari 2021) menjadi 7,47 persen (Agustus 2021).
Disisi lain, pertumbuhan ekonomi Jatim juga membaik. Ekonomi Jatim hingga triwulan Ill 2021 meningkat sebesar 3,20 persen. Kemudian terjadi penurunan lndeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi sebesar 0,11 persen. Yaitu dari 106,96 pada bu Ian Agustus 2021 menjadi 105,96 pada bulan September 2021. Sedangkan tingkat inflasi Maret 2021 terhadap September 2021 sebesar 0,56 persen.
(SANDY)