Pertumbuhan ekonomi RI ditopang oleh konsumsi rumah tangga sebesar 53,31 persen alias tumbuh 5,23 persen. Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,17 persen pada kuartal kedua tahun ini.
Saat ini, pertumbuhan konsumsi rumah tangga terbilang sudah menyamai posisi sebelum pandemi Covid-19 pada 2020.
Namun, jika dilihat dengan indikator lain, seperti Indeks Penjualan Riil (IPR) hasil survei Bank Indonesia, indeks pertumbuhannya tidak terlalu tinggi. IPR pada Juli 2023 yakni 212,7, turun 4,5 persen secara bulanan (mtm).
Jika mengacu data BPS, turunnya inflasi juga tak serta merta mendorong konsumsi lebih tinggi. Bisa jadi, ini dikarenakan pola pengeluaran masyarakat yang mulai bergeser akibat naiknya komoditas-komoditas tertentu.
Berdasarkan data BPS, komoditas dominan yang memberikan andil inflasi yaitu biaya kontrak rumah, emas perhiasan, biaya sewa rumah, upah asisten rumah tangga, ikan segar, dan biaya kuliah akademi/perguruan tinggi.