IDXChannel - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengungkap beberapa permasalahan energi di dalam negeri. Salah satunya adalah potensi over supply listrik sekitar 7,4 gigawatt hingga akhir 2022. Hal tersebut diperburuk atas adanya rencana pemerintah dengan menambah skema power wheeling.
“Nah sekarang kalau mau dimasukin power wheeling pakai EBT di satu sisi memang mendorong EBT, tapi juga menambah beban pemilik jaringan,” kata Agus di Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Agus Pambagio mengungkapnya satu persatu, yang pertama, masalah oversupply listrik bermasalah dan akan membebani. Masalahnya biaya yang ditanggung atas kelebihan pasokan listrik juga mencapai Rp3 triliun per gigawatt, sehingga total beban negara mencapai Rp 22 triliun.
Power wheeling yang dibahas saat ini merupakan pemanfaatan bersama jaringan tenaga listrik. Tujuannya untuk mentransfer energi listrik dari sumber energi terbarukan atau pembangkit non-PLN ke fasilitas operasi perusahaan dengan memanfaatkan jaringan transmisi yang dimiliki dan dioperasikan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
DPR RI masih menggodok Rancangan Undang Undang Energi Baru Terbarukan (RUU EBT). Salah satu skema yang ada di dalam draf RUU ini adalah power wheeling. Skema ini dinilai akan membebani negara seiring potensi kelebihan (over supply) pasokan listrik seiring realisasi proyek pembangkit 35.000 Megawatt.