Selain itu, UPER juga mengembangkan program Desa Energi Berdikari bersama Pertamina Foundation, seperti pengolahan limbah tahu menjadi biofuel yang langsung dimanfaatkan oleh warga. Seluruh program ini terkoordinasi dalam Sustainability Center Universitas Pertamina, yang menjadi pusat integrasi kegiatan akademik, penelitian, dan pengabdian berbasis SDGs.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyampaikan kebanggaannya terhadap UPER sebagai entitas Pertamina yang mendorong perkembangan pendidikan dan mencetak generasi unggul.
"Dengan masuknya UPER dalam THE Impact Rankings 2025, Pertamina optimistis akan kemajuan energi berkelanjutan untuk mencapai swasembada energi. UPER memiliki peran besar untuk menghasilkan generasi muda yang tangguh dan siap berkarya di setiap industri," katanya.
Di tengah krisis iklim dan bencana alam seperti gempa Kamchatka 2025, perguruan tinggi berperan strategis membangun ketahanan masyarakat. Melalui kurikulum lintas disiplin, riset aplikatif, dan pengabdian masyarakat, kampus menjadi pusat solusi adaptif.
Universitas Pertamina, misalnya, mengintegrasikan pendidikan keberlanjutan dengan aksi nyata yakni konservasi pesisir, pengelolaan air limbah, hingga riset energi bersih. Inisiatif ini tak hanya membentuk lulusan yang tanggap lingkungan, tapi juga memperkuat kontribusi kampus terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
(Dhera Arizona)