Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan tingginya harga bahan pangan yang tengah terjadi di pasar ini akibat perubahan iklim yang berdampak ke sektor pertanian. Intensitas hingga musim hujan tidak menentu membuat jadwal tanam dan panen juga banyak yang berubah.
Khusus beras, Arief menyebut ada anomali tambahan yang membentuk harga di pasar jadi mahal, yaitu naiknya harga perberasan global. Mengingat kebutuhan pengadaan beras nasional hingga saat ini juga masih didatangkan dari impor sehingga harus mengikuti standar harga dunia yang berlaku.
"Dulu beras harganya USD460 per ton, hari ini sudah USD670 perton, naik USD200, ini harga dunia," kata Arief, belum lama ini. (NIA)