Pantauan itu dilakukan seperti di Pasar Cisarua, Panorama Lembang, Pasar Tagog Padalarang, Pasar Curug Agung, Pasar Batujajar, Pasar Cililin, Pasar Sindangkerta dan Pasar Cipeundeuy. Harga sembako masih stabil dan kalaupun ada selisih harga antara Rp100 atau Rp200.
"Secara rutin kami pantau harga di pasar, terutama setelah BBM naik. Secara keseluruhan relatif stabil walaupun tidak disangkalnya pascakenaikan BBM biasanya diikuti kenaikan barang lainnya," ucapnya.
Dirinya berharap, pemerintah pusat dan pemerintah provinsi bersama-sama bisa mengendalikan harga sembako di pasaran. Jika naikpun, harganya masih dalam tahap kewajaran dan tidak terlampau tinggi. Biasanya tidak terkendalinya harga, biasanya dipengaruhi kekurangan stok.
"Apabila stok barang aman, harapannya harga bisa terkendalikan. Semoga kenaikan harga di pasar tradisional logis dan tidak memberatkan," imbuhnya.
(SAN)