sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Usul Impor Beras untuk Iron Stock, Ini Pembelaan Mendag Luthfi

Economics editor Ferdi Rantung
15/03/2021 19:40 WIB
Rencana pemerintah untuk melakukan impor beras mendapatkan protes dari pelbagai pihak, terutama kalangan petani, namun Mendag membantah.
Usul Impor Beras untuk Iron Stock, Ini Pembelaan Mendag Luthfi. (Foto: MNC Media)
Usul Impor Beras untuk Iron Stock, Ini Pembelaan Mendag Luthfi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Rencana pemerintah untuk melakukan impor beras mendapatkan protes dari pelbagai pihak, terutama kalangan petani. Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi beralasan kebijakan itu diambil untuk menstabilkan harga beras di pasaran.

Atas alasan itu, Luthfi membantah tindakan ini untuk menghancurkan harga gabah di tingkat petani, melainkan sebagai cadangan, atau iron stock menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.

"Kalau stok bagus tapi harga terus naik, maka diperlukan intervensi dari pemerintah untuk memastikan harga itu stabil," kata Mendag dalam konferensi pers secara virtual, Senin (15/3/2021).

Dia menjelaskan, harga pengadaan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk gabah giling panen dari tahun ke tahun harganya sama, dan belum mengalami penurunan. "Jadi tidak ada niat pemerintah untuk menghancurkan harga petani," ujarnya.

Lutfi menuturkan, impor ini merupakan mekanisme dari pemerintah. Namun, meski telah disetujui belum tentu dilakukan.

"Tahun 2018 pemerintah memutuskan iron stock itu setidaknya 500 ribu ton tapi nyatanya nol. Karena apa? Karena penyerapan beras petani begitu tinggi sehingga tidak diperlukan impor, psikisnya di situ," terang dia.

Dalam hal ini, kata Lutfi, sebagai menteri perdagangan dirinya mempunyai strategi agar pemerintah tidak boleh didikte pedagang. Hal ini dilakukan untuk memastikan harga stabil.

"Jadi saya harus pastikan harga itu stabil, ini strategi saya. Jumlah, waktu dan harga ada di kantong saya. Namanya strategi tidak bisa beri tahu, kalau enggak namanya pengumuman," tandasnya. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement