IDXChannel - Kementerian Keuangan mencatat porsi utang pemerintah telah mencapai Rp6.570,17 triliun. Angka tersebut lebih tinggi 0,23 persen dari bulan sebelumnya (month to month) yang hanya sebesar Rp6.554,56 triliun.
Ekonom Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira Adhinegara, menyebut pemerintah telah menerikan global bond senilai USD1 miliar untuk mengurangi utang negara. Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan utang terus meningkat akibat pandemi Covid-19.
“Saat kondisi pandemi Covid-19 pemerintah telah menerbitkan global bond senilai USD1 miliar dengan jatuh tempo 50 tahun yang artinya sampai 2070 pemerintah akan meninggalkan beban utang. Apa bisa lunas? Ya belum tentu kan itu masih 2070. Beda pemerintahan,” kata Bhima saat dihubungi oleh MNC Portal Indonesia, Rabu (1/9/2021).
Global bond adalah obligasi internasional atau surat utang negara yang diterbitkan oleh suatu negara dalam valuta asing.
“Kemampuan bayar utang pemerintah juga tidak hanya persoalan penerimaan pajak, tapi juga efektivitas belanja pemerintah produktif atau tidak. Pemerintah ga bisa kemudian bilang, pajak harus naik untuk bayar utang. Itu terlalu menyederhanakan masalah,” tambahnya.