Kepada Komisi VII DPR, Darmawan menjelaskan PT Indonesia Power atau IP salaku anak usaha PLN, tengah mengembangkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) baru. Artinya, dalam proses pengembangan RUPTL membutuhkan modal besar.
Hanya saja, dia memastikan PLN akan berkolaborasi baik dari sisi kebijakan, teknis, bisnis, operasional dengan pihak terkait untuk mendorong keberlanjutan bisnis yang tengah digodok saat ini.
"Arahan dari Kementerian BUMN bahwa selanjutnya capex kami bisa diturunkan, tetapi di tengah RUPTL yang baru menekankan pengembangan IP, karena itu tentu saja kami menekankan PLN berkolaborasi baik secara kebijakan, secara bisnis, secara teknik, operasional, dll," ungkap dia.
Secara keseluruhan, ada enam program yang akan direalisasikan PLN sepanjang 2022 ini. Keenam program itu meliputi perbaikan revenue modal dan meningkatkan electrifying lifestyle, lalu efisiensi operasi dan investasi.
Selanjutnya, mengembangkan ESG dan transisi energi, menata struktur korporasi dan unlock value portofolio bisnis, meningkatkan penjualan kWh dan beyond kWh, mengembangkan digitalisasi dan sistem manajemen untuk akselerasi transformasi.
"Kami juga membangun sistem manajemen untuk mengakselerasi transformasi. Jadi disini bukan hanya sistem teknologi dan digitalnya, tetapi juga human resource nya, bisnis prosesnya, kultur nya kita ubah," papar Darmawan.
(NDA)