IDXChannel - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof, Dr. Zubairi Djoerban SpPD KHOM mengatakan, vaksinasi cacar monyet atau monkeypox harus dilakukan secara selektif. Artinya tidak diperuntukkan semua orang atau umum.
Pemberian vaksinasi cacar monyet, dijelaskan untuk mereka yang berisiko tinggi tertular cacar monyet. Seperti tenaga kesehatan, perawat, Cleaning service hingga orang bersinggungan langsung dengan pasien positif monkeypox.
"Jadi menurut pendapat saya vaksin untuk cacar monyet memang selektif, dimana tidak diberikan ke seluruh penduduk. Namun hanya diberikan untuk yang berisiko tinggi tertular, yang bisa menyebabkan kegawatan," kata Prof Zubairi kepada MNC Portal, Rabu (27/7/2022).
Apa Risikonya?
Prof Zubairi menerangkan jika vaksinasi cacar monyet bisa memberikan risiko seperti perikarditis dan miokarditis. Dimana penyakit yang berkaitan dengan jantung, melansir dari berbagai sumber bahwa perikarditismerup merupakan peradangan yang terjadi pada selaput pembungkus jantung (perikardium).
"Salah satu risikonya memang ada perikarditis atau ada peradangan selaput jantung dan ada juga penimbunan cairan di jantung," jelas Prof Zubairi.