Penyakit ini menyebar selama Perang Dunia Pertama dan menyebabkan kematian yang tinggi di kalangan orang muda dewasa. Kurangnya vaksin hanya memperburuk keadaan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
“Kematian yang tinggi pada orang sehat, termasuk mereka yang berusia 20 hingga 40 tahun, adalah ciri unik dari pandemi (1918) ini,” kata CDC dalam sebuah laporan.
Komplikasi seputar COVID-19, terutama dari beberapa variannya seperti Delta, telah menyebabkan lonjakan infeksi di kalangan anak di bawah umur di AS.
“Data COVID-NET menunjukkan tingkat rawat inap untuk anak-anak melonjak. Untuk pekan yang berakhir 28 Agustus, tingkat rawat inap COVID-19 untuk anak-anak berusia empat tahun ke bawah tercatat tertinggi,” CDC memperingatkan.
AS mulai memvaksinasi populasinya terhadap virus Corona baru pada pertengahan Desember, hanya sembilan bulan setelah penyakit itu dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).