Menurut Intan, jika mahasiswa Indonesia di Oxford University, Indra Rudiansyah dapat ikut berperan di balik peluncuran Vaksin Astra Zeneca, tentunya jika Pemerintah mau memberi sarana prasarana dan anggaran seperti di luar negeri, maka para peneliti Indonesia akan berprestasi dan berkontribusi dalam wabah Pandemi dengan hasil WGS termasuk percepatan Vaksin Merah Putih.
Menurut legislator Dapil Depok-Bekasi ini, Indonesia kini terdapat 17 Lab yang bisa melaksanakan Whole Genome Sequencing. Lab itu antara lain: Litbangkes-Kemenkes, Eijkman, LIPI, FKUI, ITB-Labkesda Jabar-UNPAD, ITD Unair, UGM, UNS, FK Andalas, BPPT, FK UIN, FK UNTAN, FK USU, Univ. UPN veteran, Clinical Microbiology Lab RSPTN Universitas Hasanuddin dan MRIN UPH.
"Biaya untuk melakukan uji WGS di Indonesia sangat mahal karena tingginya harga mesin dan alat reagan WGS yang masih impor. Juga produsen dan distributor sangat terbatas, sehingga memperlambat penelitian. Perlu ada kebijakan relaksasi pajak dan kemudahan pengadaan peralatan penelitian di masa Pandemi," papar Intan.
Oleh karena itu, Bendahara PAN ini menegaskan bahwa pemerintah Indonesia patut waspada sebab kini sudah ditemukan 197 kasus di 11 negara. Hal ini wajib menjadi alarm bagi Indonesia.
"Perlu dilakukan pemantauan dan mitigasi wabah secara dini di seluruh wilayah Indonesia," tandasnya.
(IND)