IDXChannel - Rusia tengah mendapatkan sanksi internasional akibat kelakuannya dalam melakukan invasi ke Ukraina. Akibatnya, Rusia tidak bisa melakukan transaksi perdagangan seperti biasa.
Salah satu dampak dari sanksi internasional ini adalah terpangkasnya harga minyak mentah Rusia. Terkait hal harga minyak yang relatif rendah itu, Indonesia berencana untuk membeli minyak mentah dari Rusia. Rencana tersebut diungkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran (Unpad) Teuku Rezasyah melihat bahwa jika Indonesia membeli minyak mentah dari Rusia akan mendapatkan kritikan dari negara-negara G7.
Negara G7 beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis. Indonesia hadir sebagai negara mitra G7.
Hal ini dapat membuat negara G7 menolak produk-produk asal Republik Indonesia, sehingga memperlemah ekonomi nasional, dan mempersulit pencarian pasar baru.
"Negara G7 dan sekutu global mereka akan menganggap RI merapat ke Rusia, dan mengingkari Resolusi Majelis Umum PBB, dimana Republik Indonesia (RI) setuju Rusia melanggar kedaulatan Ukraina," kata Rezasyah saat dihubungi MNC Portal, Sabtu, (27/8/2022).
Rezasyah membeberkan, jika sebaliknya dilakukan maka Indonesia akan mendapatkan penghormatan dari Rusia dan negara-negara anggota BRICS. BRICS adalah akronim dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan lima negara yang pertumbuhan ekonominya pesat.
Jika Indonesia tetap berencana membeli minyak dari Rusia hal itu akan menguntungkan Indonesia daei segi kualitas dan harga.