Pada kesempatan yang sama, Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan, menilai perlunya reformasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di tengah wacana pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi. Khususnya Pertalite dan Solar.
Mamit menilai subsidi BBM saat ini kontraproduktif karena memperlebar jurang kesenjangan sosial antara masyarakat mampu dan tidak mampu. Padahal, subsidi di sektor energi tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Subsidi BBM menjadi mubazir karena tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya, subsidi BBM penggunaannya banyak dimanfaatkan masyarakat mampu. Sudah cukup kita membakar dana APBN kita di jalan raya, kita bisa memanfaatkan APBN kita di sektor produktif," ujar Mamit.