sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wakil Kepala Otorita IKN Ungkap Tantangan dalam Membangun Kawasan Properti

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
07/11/2022 14:15 WIB
Itu sebabnya, pembangunan tidak bisa menggunakan prinsip satu arah.
Wakil Kepala Otorita IKN Ungkap Tantangan dalam Membangun Kawasan Properti. Foto: MNC Media.
Wakil Kepala Otorita IKN Ungkap Tantangan dalam Membangun Kawasan Properti. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Wakil Kepala Otorira Ibu Kota Nusantara (IKN) Dhony Rahajoe mengatakan dalam perencanaan pembangunan tidak dilakukan dengan metode satu arah, khususnya dalam pembangunan IKN Nusantara yang menjadi ibu kota baru Indonesia.

Dia berbagi pengalaman di mana ide planner atau orang yang mendesain sebuah pembangunan, belum tentu bisa diterima oleh pasar meskipun pembangunannya sudah menggunakan teori-teori yang dipelajari.

"Saya ada pengalaman dalam sebuah pengembangan, dalam sebuah kawasan, ribut antara perencana marketing yang bertemu dengan masyarakat atau calon pembeli," kata Dhony dalam sambutannya pada sambutannya pada acara Konsultasi Publik RDTR 4 Wilayah Perencanaan (WP) secara virtual, Senin (7/11/2022).

Padahal, menurut Dhony, dari sisi perencana memang sudah bagus, namun ketika diserahkan kepada bagian penjualan, properti tersebut justru tidak laku dipasaran. Alasannya, karena tidak sesuai dengan kebutuhan pasar.

"Akhirnya ribut, kata yang jualan, kamu mendesain, sekarang ini modelnya pakai kayu, kok modelnya masih pakai beton, dengerin dong orang yang mau pakai," kata Dhony menirukan.

Sedangkan kata Dhony bagian planing dalam hal ini tidak mau salah, justru menyalahkan balik bagian penjualan dan menuding tidak bisa memasarkan produknya.

Oleh sebab itu menurutnya sangat penting untuk melakukan konsultasi publik terkait Rencana Detai Tata Ruang (RDTR) pada pembangunan IKN Nusantara untuk menyatukan antara teori dan model kebutuhan di lapangan.

"Itu pengalaman, bisa terjadi di Ibu kota negara kalau kita bergerak berdasarkan pendekatan satu arah," kata Dhony.

"Se- ahli-ahlinya orang, yang kita desain ini adalah mahluk hidup, ekosistem, jadi kita harus menyerap kearifan lokal bagaimana teori dengan praktik di lapangan bisa disatukan," pungkasnya. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement