IDXChannel - Gedung Putih mendesak anggota Kongres Amerika Serikat (AS) untuk segera mengesahkan kesepakatan batas utang yang disetujui Presiden Joe Biden dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kevin McCarthy pekan lalu.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (30/5/2023), kesepakatan ini ditentang beberapa politisi konservatif dan liberal garis keras.
“Saya sudah berbicara dengan sejumlah anggota. Saya berbicara dengan banyak orang. Hasilnya memuaskan. Kita akan lihat kapan pemungutan suara dimulai, ”kata Biden.
Kesepakatan antara Biden dan McCarthy didukung oleh kubu moderat di kedua belah pihak. Baik Biden maupun McCarthy yakin kesepakatan mereka akan lolos di Kongres.
Kesepakatan ini akan menangguhkan plafon utang hingga 1 Januari 2025. Sebagai imbalan untuk Partai Republik, Partai Demokrat setuju untuk membatasi pengeluaran federal selama dua tahun ke depan.
Senator Mitt Romney asal Partai Republik menyatakan akan mendukung perjanjian tersebut. Dia menegaskan kesepakatan ini diperlukan untuk mencegah gagal bayar utang atau default.
Anggota DPR Annie Kuster asal Partai Demokrat juga mengatakan kesepakatan ini akan mencegah keruntuhan ekonomi. Dia senang anggaran untuk program-program utama tidak dipangkas.
McCarthy mengisyaratkan dia akan menunggu sampai setidaknya Rabu untuk melakukan pemungutan suara di DPR. Pemimpin Senat Chuck Schumer meminta para senator untuk bersiap bekerja sepanjang akhir pekan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Janet Yellen memperingatkan potensi default secepatnya 5 Juni jika Kongres tidak menaikkan atau menangguhkan plafon utang sebelum tenggat waktu tersebut. (WHY)