IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong masyarakat menggunakan dan memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap.
Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Chrisnawan Anditya mengatakan, dengan kapasitas total 3,6 gigawatt (GW) yang tengah direncanakan pemerintah, pengembangan PLTS atap secara masif akan mengurangi pemakaian PLTU.
"Pertama, dampaknya terhadap lingkungan. Ini dampaknya akan mampu mengurangi penggunaan batu bara sebesar 2,9 juta ton," ujarnya dalam diskusi Roadmap Pengembangan EBT di Indonesia, Kamis (19/8/2021).
Pembangunan PLTS atap juga berpotensi menyerap tenaga kerja sebanyak 121.000 orang. Kemudian pengembangan PLTS atap ini akan mendatangkan potensi investasi sebesar Rp45 triliun hingga Rp63,7 triliun dari kapasitas pemasangan 3,6 GW.
"Untuk pengadaan kWh ekspor-impor bisa sampai Rp2 triliun hingga Rp4 triliun. Pembangunan PLTS juga mendorong green product sektor jasa dan industri, dan menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 5,4 juta ton setara CO2," jelasnya.