Sementara, pada intervensi Indonesia di 43rd AMEM, Yuliot menyampaikan, transisi energi di kawasan Asia Tenggara harus dijalankan dengan adil, teratur, dan inklusif, dengan mempertimbangkan kondisi nasional negara-negara anggota ASEAN.
Kondisi lintas sektoral, antara energi, ekonomi, dan lingkungan, akan sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan energi Indonesia selaras dan mendukung ASEAN Community Vision 2045.
"Indonesia juga mendorong upaya transisi energi yang terus memprioritaskan ketahanan dan keterjangkauan energi, di samping keberlanjutan. Sehingga tidak ada negara anggota yang tertinggal," ujar dia.
Sebagai informasi, di bawah kepemimpinan Malaysia AMEM ke-43 telah berhasil mencapai berbagai Capaian Prioritas ekonomi 2025, termasuk sejumlah inisiatif penting. Seperti, Pengesahan Nota Kesepahaman yang disempurnakan tentang Jaringan Listrik ASEAN (APG), bertujuan memperkuat interkoneksi regional.
(Dhera Arizona)