sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wamen ESDM Sebut Kontribusi Transisi Energi RI Beri Warna Berbeda bagi BRICS

Economics editor Dhera Arizona Pratiwi
20/05/2025 14:51 WIB
Wakil Menteri ESDM Yuliot menghadiri Brazil, Russia, India, China, South Africa (BRICS) Energy Ministerial Meeting di Brasilia, Brazil, Senin (19/5/2025).
Wamen ESDM Sebut Kontribusi Transisi Energi RI Beri Warna Berbeda bagi BRICS. (Foto Istimewa)
Wamen ESDM Sebut Kontribusi Transisi Energi RI Beri Warna Berbeda bagi BRICS. (Foto Istimewa)

"Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menjadi negara yang paling unik dalam forum energi ini. Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memastikan akses terhadap energi di seluruh wilayah yang beragam dan terpencil. Untuk mengatasi hal ini, kami memprioritaskan pengembangan energi terbarukan, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), yang mendukung pertumbuhan yang inklusif," kata Yuliot dalam keterangannya, Selasa (20/5/2025).

Dengan keunikan tersebut, posisi dan kontribusi Indonesia dalam BRICS akan memberikan warna yang berbeda. Menurutnya, untuk mempromosikan energi bersih, Indonesia telah menerapkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar dengan campuran bahan bakar nabati Biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40 persen atau B40, serta mendorong implementasi memasak bersih berbasis bioenergi.

Indonesia juga memiliki cadangan mineral yang cukup signifikan, termasuk cadangan nikel dan timah yang terbesar di dunia, serta potensi bauksit dan tembaga yang cukup besar. Sumber daya ini mendukung peta jalan hilirisasi senilai USD618 miliar untuk memastikan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan.

"Maka dari itu, Indonesia menekankan bahwa pemilik sumber daya alam adalah negara, dan negara berhak untuk mengatur dan mengelola rantai pasokan sumber daya, termasuk mineral jarang, yang sejalan dengan prioritas nasional dan memastikan pembangunan yang berkelanjutan," kata dia.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement