sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wamenkeu Sebut Eks Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Tak Laporkan Moge dalam LHKPN

Economics editor Anggie Ariesta
01/03/2023 20:52 WIB
Wamenkeu menyebut eks Kepala Kantor Bea dan Cukai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Eko Darmanto memang tak melaporkan motor gede alias moge dalam LHKPN.
Wamenkeu Sebut Eks Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Tak Laporkan Moge dalam LHKPN. (Foto: Tangkapan layar Instagram Eko Darmanto/MNC Media)
Wamenkeu Sebut Eks Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Tak Laporkan Moge dalam LHKPN. (Foto: Tangkapan layar Instagram Eko Darmanto/MNC Media)

IDXChannel - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut eks Kepala Kantor Bea dan Cukai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Eko Darmanto memang tak melaporkan motor gede alias moge dalam LHKPN.

Informasi itu didapat setelah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memeriksa Eko Darmanto alias ED dan memintanya untuk memberikan keterangan terkait sederet kendaraan mewah yang kerap dipamerkannya.

“Saudara ED mengakui memiliki harta moge yang tidak dilaporkan dalam LHKPN,” ujar Suahasil dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Sementara itu, terkait foto ED di depan pesawat terbang diambil saat latihan terbang. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mengonfirmasi pesawat itu pun dimiliki oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

Suahasil menegaskan perilaku pamer ED itu tidak selaras dengan nilai ASN Kemenkeu. Namun, ED sudah menyesal dan mengaku salah.

"Yang bersangkutan (Eko Darmanto) telah mengakui kesalahannya dan berjanji memperbaiki," kata Suahasil.

Suahasil pun menginstruksikan kepada Inspektorat Jenderal Kemenkeu serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk melakukan investigasi lebih lanjut atas perilaku, kecocokan harta, SPT pajak, dan utang dalam LHKPN.

Berdasarkan data LHKPN, ED tercatat memiliki sembilan mobil dan lima di antaranya termasuk jenis mobil antik dengan total nilai sebesar Rp2,9 miliar dan berstatus hasil pembelian sendiri.

Secara rinci, ED tercatat memiliki harta kekayaan Rp6,72 miliar, yang terdiri atas tanah dan bangunan senilai Rp12,5 miliar, transportasi Rp2,9 miliar, harga bergerak Rp100,7 juta, dan kas Rp238,90 juta. Jumlah ini kemudian dikurangi utang Rp9,01 miliar.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement