sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wamenkeu Sebut Pasar SBN Catat Inflow Rp34,59 Triliun

Economics editor Anggie Ariesta
06/01/2025 19:23 WIB
Wamenkeu melaporkan kinerja pembiayaan SBN terjaga saat kondisi global yang dinamis. Pasar SBN pun mencatatkan inflow sebesar Rp34,59 triliun secara ytd.
Wamenkeu Sebut Pasar SBN Catat Inflow Rp34,59 Triliun. (Foto: MNC Media)
Wamenkeu Sebut Pasar SBN Catat Inflow Rp34,59 Triliun. (Foto: MNC Media)

Meskipun terjadi eskalasi konflik di Timur Tengah dan pelemahan ekonomi di China, aliran dana asing ke pasar SBN masih terus berlanjut, menunjukkan kepercayaan investor terhadap stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan di Indonesia.

Kondisi ini turut mendorong penurunan yield SBN, di triwulan III sehingga membantu menekan cost of borrowing bagi pemerintah. Dengan biaya utang yang semakin efisien tadi, pengelolaan pembiayaan APBN tadi dapat dilakukan lebih optimal.

"Hal ini berkontribusi pada sentimen positif di pasar SBN yang dicerminkan bid to cover ratio menjadi 2,8 kali," ujarnya.

Pada triwulan IV-2024, pasar keuangan global menghadapi peningkatan tensi geopolitik dan volatilitas terutama pasca pemilu AS. Meskipun the Fed dan ECB melanjutkan spekulasi penurunan suku bunga, sentimen pasar masih dibayangi spekulasi kebijakan ekonomi yang diambil pemerintahan Trump ke depan.

Hal ini mendorong kenaikan yield US Treasury, dan berdampak kepada pergerakan yield SBN yang turut mengalami kenaikan selama periode ini.

"Naiknya tekanan di pasar SBN, ditunjukkan dengan penurunan Bid-to-cover ratio menjadi 1,7 kali, dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini mengindikasikan minat investor yang melemah, akibat ketidakpastian global yang meningkat. 

Adapun pada November pasar SBN sempat mencatat outflow sebagai respons dari dinamika pasar global yang fluktuatif. Namun pada Desember, pasar SBN kembali mencatat inflow.

"Meskipun mendapati berbagai tantangan tersebut kinerja pasar SBN tetap terjaga baik, yield SBN tetap terkendali dengan spread US Treasury berada pada level relatif rendah. Pasar SBN mencatat inflow Rp34,59 triliun secara year to date, yang menunjukkan daya tarik SBN di mata investor domestik dan asing," kata Thomas.

Stabilitas yield SBN juga didukung oleh likuiditas yang terjaga sebagaimana Bid-to-cover ratio SBN sepanjang 2024 sebesar 2,3 kali. Dengan demikian, Thomas menuturkan stabilitas ekonomi domestik yang tetap terjaga didukung oleh fundamental ekonomi yang solid dan kinerja pemerintah dalam menjaga kredibilitas pengelolaan fiskal menjadi faktor utama yang menarik minat investor.

(Febrina Ratna)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement